alyainsyirah

Monday, August 30, 2010

13 TIPS ERAT PERSAHABATAN

1. KESABARAN                                                                                                                                                                       
Belajarlah bersabar sekiranya sikap teman baikmu itu menyinggung perasaanmu, mungkin dengan kesabaranmu, temanmu itu akan mulai berubah & mula berfikir tentang hati & perasaan orang lain.
2. BERTERUS TERANG
Jgn sesekali kamu memendam perasaan jika kamu tdk menyenangi sikap teman2 di sekelilingmu. Cuba berbincang & berterus terang agar masalah yg membelengu dirimu aka selesai & jgn meninggikan suara ketika berbincang.
3. IKHLAS
Sentiasa bersikap ikhlas & jgn terlalu berkira dgn org lain. Sikap ikhlas kita akan menjadikan teman disekeliling akan lebih menghormati kita.
4. SALING MENGHORMATI
Saling hormat menghormati. Hormatilah org disekelilingmu & sudah tentu org lain juga akan menghormatimu.
5. JUJUR
Belajarlah menjadi seorang yg jujur. Saling percaya mempercayai menjadi hubungan persahabatan yg dijalinkan akan berjaya. Sebaiknya, buang jauh2 sikap bermuka-muka kerana ianya sikap merenggangkan persahabatan.
6. SALING FAHAM MEMAHAMI
Saling faham memahami & tdk berprasangka buruk adalah resepi utama dlm membina sebuah persahabatan yg berjaya.
7. SALING MEMAAFKAN
Jadilah seorang yg pemaaf sekiranya teman baikmua menyinggung perasaanmu. & ketahuilah, sikap pemaaf itu merupakan satu perbuatan yg mulia. Malah dia dpt memberikan kesan positif terhadap diri kamu sendiri.
8. BERTOLAK ANSUR
Saling bertolak ansur juga merupakan satu faktor penting utk membina sebuah perhubungan yg murni. Sifat begini akan memberi manfaat pada diri kamu & orang lain. Namun usah mengharapkan hanya org lain yg perlu bertolak ansur dengan kamu & dlm masa yg sama kamu pula mengambil kesempatan ke atas mereka. Ini tdk adil namanya!
9. JAGA TUTUR KATA
Jagalah tutur kata & jgn terlalu celupar ketika berbicara bersama teman-teman sekeliling kamu. Sikap lepas kata begini akan mengundang perselisihan faham antara satu sama lain.
10. NASIHAT MENASIHATI
Saling tegur menegur & nasihat menasihati antara satu ama lain. Teguran hendaklah secara baik & bukannya dgn melulu & mengkritik. Bukankah saling ingat mengingatkan itu satu perbuatan yg mulia?
11. AMBIL BERAT
Jgn pentingkan diri sendiri, sebaliknya ambil berat antara satu sama lain. Contohnya, jika temanmu sedang dilanda masalah. Berada di sisinya ketika dia sedang susah merupakan satu pengorbanan besar & tanda setia kawan. Ia memberikan kekuatan & sedikit bebanyak masalah yg ditanggunginya akan berkurangan. Tapi awas! Jgn nanti sampai kamu tak tahan telinga jika saban hari terpaksa mendengar luahan masalahnya. Kadangkala kamu juga punya masalah yg perlu diselasaikan!
12. SALING BERHUBUNG
Jauh di mata, dekat di hati. W/pun mungkin kamu dipisahkan oleh jarak & kesibukan, apa kata kamu eratkan persahabatan dgn bertanya khabar. Telefon @ sekadar menghantar sms pun dah mencukupi tanda ingatan kamu kepadanya.
13. BERTELINGKAH
Sesekali bertelingkah yg berlaku akan menjadikan perhubungan bertambah baik. Kita lebih sling mengenali & memahami antara satu sama lain. Tapi haruslah diingat, bergaduh tanpa bermaafan tak guna juga. Sekurang kurangnya kita kenalah beralah & bermaaf-maafan agar kekeruhan yg melanda akan jernih semula.

Monday, August 23, 2010

siapakah IMAMku..?????

Ketika Allah Memilihmu Untukku..


Padamu yang Allah pilihkan dalam hidupku..
Ingin ku beri tahu padamu..
Aku hidup dan besar dari keluarga bahagia..
Orang tua yg begitu sempurna..
Dengan cinta yg begitu membuncah..
Aku dibesarkan dgn limpahan kasih yang tak terhingga..
Maka, padamu ku katakan..
Saat Allah memilihmu dalam hidupku,
Maka saat itu Dia berharap, kau pun sanggup melimpahkan cinta padaku..
Memperlakukanku dgn sayang yang begitu indah..


Padamu yang Allah pilihkan untukku..
Ketahuilah, aku hanya wanita biasa dengan begitu banyak kekurangan dalam diriku,
Aku bukanlah wanita sempurna, seperti yang mungkin kau harapkan..
Maka, ketika Dia memilihmu untukku,
Maka saat itu, Dia ingin menyempurnakan kekuranganku dgn keberadaanmu.
Dan aku tahu, Kaupun bukanlah laki-laki yang sempurna..
Dan ku berharap ketidaksempurnaanku mampu menyempurnakan dirimu..
Karena kelak kita akan satu..
Aibmu adalah aibku, dan indahmu adalah indahku,
Kau dan aku akan menjadi 'kita'..


Padamu yg Allah pilihkan untukku..
Ketahuilah, sejak kecil Allah telah menempa diriku dgn ilmu dan tarbiyah,
Membentukku menjadi wanita yg mencintai Rabbnya..
Maka ketika Dia memilihmu untukku,
Maka saat itu, Allah mengetahui bahwa kaupun telah menempa dirimu dgn ilmuNya.. Maka gandeng tanganku dalam mengibarkan panji-panji dakwah dalam hidup kita..
Itulah visi pernikahan kita..
Ibadah pada-Nya ta'ala..


Padamu yg Allah tetapkan sebagai nahkodaku..
Ingatlah.. Aku adalah mahlukNya dari tulang rusuk yang paling bengkok..
Ada kalanya aku akan begitu membuatmu marah..
Maka, ketahuilah.. Saat itu Dia menghendaki kau menasihatiku dengan hikmah,
Sungguh hatiku tetaplah wanita yg lemah pada kelembutan..
Namun jangan kau coba meluruskanku, karena aku akan patah..
Tapi jangan pula membiarkanku begitu saja, karena akan selamanya aku salah..
Namun tatap mataku, tersenyumlah..
Tenangkan aku dgn genggaman tanganmu..
Dan nasihati aku dgn bijak dan hikmah..
Niscaya, kau akan menemukanku tersungkur menangis di pangkuanmu..
Maka ketika itu, kau kembali memiliki hatiku..


Padamu yang Allah tetapkan sebagai atap hunianku..
Ketahuilah, ketika ijab atas namaku telah kau lontarkan..
Maka dimataku kau adalah yang terindah,
Kata2mu adalah titah untukku,
Selama tak bermaksiat pada Allah, akan ku penuhi semua perintahmu..
Maka kalau kau berkenan ku meminta..
Jadilah hunian yg indah, yang kokoh…
Yang mampu membuatku dan anak-anak kita nyaman dan aman di dalamnya..


Padamu yang Allah pilih menjadi penopang hidupku…
Dalam istana kecil kita akan hadir buah hati-buah hati kita..
Maka didiklah mereka menjadi generasi yg dirindukan syurga..
Yang di pundaknya akan diisi dgn amanah-amanah dakwah,
Yang ruh dan jiwanya selalu merindukan jihad..
Yang darahnya mengalir darah syuhada..
Dan ku yakin dari tanganmu yg penuh berkah, kau mampu membentuk mereka..
Dengan hatimu yg penuh cinta, kau mampu merengkuh hati mereka..
Dan aku akan selalu jatuh cinta padamu..


Padamu yang Allah pilih sebagai imamku…
Ku memohon padamu.. Ridholah padaku,
Sungguh Ridhomu adalah Ridho Ilahi Rabbi..
Mudahkanlah jalanku ke Surga-Nya..
Karena bagiku kau adalah kunci Surgaku..


-----@***@-----


( Oleh Aztriana 180610/ 01'50 Makassar.. ^_^v )
copy ...




Monday, August 16, 2010

12 BARISAN DI AKHIRAT


Suatu ketika, Muaz b Jabal ra mengadap Rasulullah SAW dan bertanya: "Wahai Rasulullah, tolong huraikan kepadaku mengenai firman Allah SWT: "Pada sangkakala ditiup,maka kamu sekalian datang berbaris-baris" Surah an-Naba':18 Mendengar pertanyaan itu, baginda menangis dan basah pakaian dengan air mata.Lalu menjawab: "Wahai Muaz, engkau telah bertanyakan kepada aku, perkara yang amat besar, bahawa umatku akan digiring, dikumpulkan berbaris-baris menjadi 12 barisan, masing-masing dengan pembawaan mereka sendiri...." Maka dinyatakan apakah 12 barisan tersebut :-
BARISAN PERTAMA
Di iring dari kubur dengan tidak bertangan dan berkaki. Keadaan mereka ini dijelaskan melalui satu seruan dari sisi Allah Yang Maha Pengasih: "Mereka itu adalah orang-orang yang sewaktu hidupnya menyakiti hati jirannya, maka demikianlah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
BARISAN KEDUA
Diiring dari kubur berbentuk babi hutan. Datanglah suara dari sisi Allah Yang Maha Pengasih: "Mereka itu adalah orang yang sewaktu hidupnya meringan-ringankan solat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
BARISAN KETIGA
Mereka berbentuk keldai, sedangkan perut mereka penuh dengan ular dan kala jengking. "Mereka itu adalah orang yang enggan membayar zakat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
BARISAN KEEMPAT
Diiring dari kubur dengan keadaan darah seperti air pancutan keluar dari mulut mereka. "Mereka itu adalah orang yang berdusta di dalam jualbeli, maka inilah balasannya dan tempat mereka adalah neraka..."
BARISAN KELIMA
Diiring dari kubur dengan bau busuk daripada bangkai. Ketika itu Allah SWT menurunkan angin sehingga bau busuk itu mengganggu ketenteraman di Padang Mahsyar. "Mereka itu adalah orang yang menyembunyikan perlakuan derhaka takut diketahui oleh manusia tetapi tidak pula rasa takut kepada Allah SWT, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
BARISAN KEENAM
Diiring dari kubur dengan keadaan kepala mereka terputus dari badan. "Mereka adalah orang yang menjadi saksi palsu, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
BARISAN KETUJUH
Diiring dari kubur tanpa mempunyai lidah tetapi dari mulut mereka mengalir keluar nanah dan darah. "Mereka itu adalah orang yang enggan memberi kesaksian di atas kebenaran, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
BARISAN KELAPAN
Diiring dari kubur dalam keadaan terbalik dengan kepala ke bawah dan kaki ke atas. "Mereka adalah orang yang berbuat zina, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
BARISAN KESEMBILAN
Diiring dari kubur dengan berwajah hitam gelap dan bermata biru sementara dalam diri mereka penuh dengan api gemuruh. "Mereka itu adalah orang yang makan harta anak yatim dengan cara yang tidak sebenarnya, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
BARISAN KESEPULUH
Diiring dari kubur mereka dalam keadaan tubuh mereka penuh dengan penyakit sopak dan kusta. "Mereka adalah orang yang derhaka kepada orang tuanya, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
BARISAN KESEBELAS
Diiring dari kubur mereka dengan berkeadaan buta mata-kepala, gigi mereka memanjang seperti tanduk lembu jantan, bibir mereka melebar sampai ke dada dan lidah mereka terjulur memanjang sampai ke perut mereka dan keluar beraneka kotoran. "Mereka adalah orang yang minum arak, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
BARISAN KEDUA BELAS
Mereka diiring dari kubur dengan wajah yang bersinar-sinar laksana bulan purnama. Mereka melalui titian sirat seperti kilat. Maka,datanglah suara dari sisi Allah Yang Maha Pengasih memaklumkan: "Mereka adalah orang yang beramal salih dan banyak berbuat baik. Mereka menjauhi perbuatan derhaka, mereka memelihara solat lima waktu, ketika meninggal dunia keadaan mereka sudah bertaubat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah syurga,mendapat keampunan, kasih sayang dan keredhaan Allah Yang Maha Pengasih..."
Jika engkau mahukan kemesraan dengan Allah, maka garanglah terhadap dirimu sendiri. Jika engkau merasakan manisnya berhubung dengan Allah, tahulah engkau betapa peritnya berpisah denganNya.....Wallahua'alam.
WASSALAM.

Bicara Hati Mujahidah Itu..

Rahsia cintanya
Hanya Tuhan yang tahu
Kepada-Nya berdoa selalu
Hingga dikatakan jual mahal
Melukainya meresahkan kesal
Sedangkan api cinta marak bahangnya
Pada Allah tersimpan rahsianya
Di luaran dia tenang
Di hati iman ditentang
Antara dua cinta yang saling berebut
Cinta Allah selalu mengunggul
Hari demi hari masa berlalu
Kepada nafsu dipesan selalu

Dikatakan orang diam saja
Sedangkan dia masih remaja
Kata orang mengapa tak punya rasa
Sedangkan dia tetap ceria
Kata orang mengapa dia bahagia
Sedangkan dia tak punya cinta
Kata orang mengapa mantap hatinya
Tapi tiada rijal penguatnya

Rabiatul Adawiyah itulah idolanya
Sumayyah itulah obornya
Khawlah itulah kecemburuannya
‘Atikah itulah kekagumannya
Nusaybah itulah pahlawannya
Fatimah itulah teladannya
Aishah itulah buktinya
Khadijah itulah kebanggaannya

Ya! Ingin jadi Wanita Solehah!
Itu mimpinya di malam hari
Itu angannya di siang hari
Itu bicaranya sehari-hari
Menjadi isteri sentiasa berbakti
Kepada suami bakal berbudi
Pilihan Allah akan terbukti
Ia janji yang sudah pasti!


Ya, Gadis itu!
Tidak takut kehilangan cinta
Biar pelbagai ujian melanda
Lelaki itu perlukan masa
Buat keputusan terbaik
Pilihan terbaik
Calon ibu buat zuriatnya!
Penyeri dunia itulah temannya!
Di Syurga itulah bidadarinya!
Membuat lelaki segan dengannya
Menyedar mereka memainkan peranan
Bahawa wanita bukan mainan
Tetapi mutiara itulah nilaian
Ya, mujahidah itu..
menghitung diri
memuhasabah langkahnya
katanya dia, masih banyak kurangnya!

Mujahidah itu..
Hanya menggeleng..
Tatkala datangnya lelaki menggoda
Hanya bisu berdiam saja
Sentiasa mantap bicara imannya
Tunduk saja itu pandangannya..
Rijal kekasih Allah itulah harapannya!
Pejuang agama itulah pembimbingnya!
Redha ibubapa itulah pilihannya!

Bukan dia tidak punya hati
Tetapi hatinya sudah kelat
Tatkala ummat Muhammad disiat
Hatinya calar-balar
Tatkala jasad saudaranya dikelar
Hati itu ditumbuk lumat
Tatkala kemaluan adik seakidah disumbat-sumbat
Dirogol, dibunuh tanpa ihsan
Mana hati itu tak terkesan
Tak punya masa berkasih-kasihan
Sedangkan runtuhnya moral sudah berzaman
Menjulang Islam bukannya berangan

Mujahidah itu..
Membara semangatnya mantap ukhuwahnya
Bersinar wajahnya terang hatinya..
Pada insan mantap bicaranya
Kepada Allah mengadu hinanya
Di sisi malaikat didoakan bahagia
Tidak dia rasa kekurangan
Sedangkan cukup adanya Tuhan
Tidak dia sepi sendirian
Sedangkan sentiasa bertemankan Tuhan


Bagaikan permata di celahan kaca
Kerdipnya sukar dibezakan
Dialah wanita harapan Tuhan
Kebanggaan umat zaman berzaman

Menjadi gadis sudah fitrahnya
Menjadi pilihan bukan pintanya
Sebagai penyeri itulah hakikatnya
Menjadi khalifah itulah tugasnya

Membuat silap bukan sekali
Namun mengalah tidak sekali
Menjadi seorang mukminat sejati
Itulah usahanya tiap hari

Mujahidahku..
Tetaplah dirimu teguh di medan
Menjadi bidadari sudah impian
Tetap menjejak penuh harapan
Cinta Allah dalam keredhaan
Moga beroleh Syurga idaman
Aamiin.

Bicara Hati Mujahidah Itu..

Rahsia cintanya
Hanya Tuhan yang tahu
Kepada-Nya berdoa selalu
Hingga dikatakan jual mahal
Melukainya meresahkan kesal
Sedangkan api cinta marak bahangnya
Pada Allah tersimpan rahsianya
Di luaran dia tenang
Di hati iman ditentang
Antara dua cinta yang saling berebut
Cinta Allah selalu mengunggul
Hari demi hari masa berlalu
Kepada nafsu dipesan selalu

Dikatakan orang diam saja
Sedangkan dia masih remaja
Kata orang mengapa tak punya rasa
Sedangkan dia tetap ceria
Kata orang mengapa dia bahagia
Sedangkan dia tak punya cinta
Kata orang mengapa mantap hatinya
Tapi tiada rijal penguatnya

Rabiatul Adawiyah itulah idolanya
Sumayyah itulah obornya
Khawlah itulah kecemburuannya
‘Atikah itulah kekagumannya
Nusaybah itulah pahlawannya
Fatimah itulah teladannya
Aishah itulah buktinya
Khadijah itulah kebanggaannya

Ya! Ingin jadi Wanita Solehah!
Itu mimpinya di malam hari
Itu angannya di siang hari
Itu bicaranya sehari-hari
Menjadi isteri sentiasa berbakti
Kepada suami bakal berbudi
Pilihan Allah akan terbukti
Ia janji yang sudah pasti!


Ya, Gadis itu!
Tidak takut kehilangan cinta
Biar pelbagai ujian melanda
Lelaki itu perlukan masa
Buat keputusan terbaik
Pilihan terbaik
Calon ibu buat zuriatnya!
Penyeri dunia itulah temannya!
Di Syurga itulah bidadarinya!
Membuat lelaki segan dengannya
Menyedar mereka memainkan peranan
Bahawa wanita bukan mainan
Tetapi mutiara itulah nilaian
Ya, mujahidah itu..
menghitung diri
memuhasabah langkahnya
katanya dia, masih banyak kurangnya!

Mujahidah itu..
Hanya menggeleng..
Tatkala datangnya lelaki menggoda
Hanya bisu berdiam saja
Sentiasa mantap bicara imannya
Tunduk saja itu pandangannya..
Rijal kekasih Allah itulah harapannya!
Pejuang agama itulah pembimbingnya!
Redha ibubapa itulah pilihannya!

Bukan dia tidak punya hati
Tetapi hatinya sudah kelat
Tatkala ummat Muhammad disiat
Hatinya calar-balar
Tatkala jasad saudaranya dikelar
Hati itu ditumbuk lumat
Tatkala kemaluan adik seakidah disumbat-sumbat
Dirogol, dibunuh tanpa ihsan
Mana hati itu tak terkesan
Tak punya masa berkasih-kasihan
Sedangkan runtuhnya moral sudah berzaman
Menjulang Islam bukannya berangan

Mujahidah itu..
Membara semangatnya mantap ukhuwahnya
Bersinar wajahnya terang hatinya..
Pada insan mantap bicaranya
Kepada Allah mengadu hinanya
Di sisi malaikat didoakan bahagia
Tidak dia rasa kekurangan
Sedangkan cukup adanya Tuhan
Tidak dia sepi sendirian
Sedangkan sentiasa bertemankan Tuhan


Bagaikan permata di celahan kaca
Kerdipnya sukar dibezakan
Dialah wanita harapan Tuhan
Kebanggaan umat zaman berzaman

Menjadi gadis sudah fitrahnya
Menjadi pilihan bukan pintanya
Sebagai penyeri itulah hakikatnya
Menjadi khalifah itulah tugasnya

Membuat silap bukan sekali
Namun mengalah tidak sekali
Menjadi seorang mukminat sejati
Itulah usahanya tiap hari

Mujahidahku..
Tetaplah dirimu teguh di medan
Menjadi bidadari sudah impian
Tetap menjejak penuh harapan
Cinta Allah dalam keredhaan
Moga beroleh Syurga idaman
Aamiin.

Saturday, August 14, 2010

salam imtihan


Dapatkan Mesej Bergambar di Sini

sahaBat SEjati...

muslima:: SINOPSIS : Dalam kita bermujahadah untuk melaksanakan dakwah, banyak perkara yang diambil remeh atau terlepas pandang yang mungkin akan mempengaruhi dakwah gred apa yang akan kita wariskan kepada generasi seterusnya. Penulis buku Al Awaiq, Muhammad Ar Rasyid berkata, "Setiap orang akan bertindak dan memiliki sikap positif sekadar mana dia memahami erti persaudaraan. Ada yang memiliki ketinggian ukhuwwah dan ada yang gugur kerana rendahnya erti ukhuwwah dalam dirinya."

Hayati mengemas pakaiannya ke dalam "back-pack"nya, sementara menunggu laptopnya "turn-off". Kemudian,  dia memperosokkan sahaja laptopnya ke dalam "back-pack"nya. Zuraida, teman sebilik Hayati memasuki bilik sambil membawa secawan kopi yang baunya semerbak sehingga memenuhi atmosfera bilik mereka.
"Awak tak tido umah malam ni ke?" tanya Zuraida.
Hayati sudah mengagak pertanyaan tersebut, lalu tersengih sahaja.
"Huhu.. Sedihnya saya tinggal sorang-sorang lagi dalam bilik malam ni, tak de orang nak tolong segarkan saya kalau mengantuk masa study," Zuraida merengek.
Hayati memakai tudungnya, sambil meniup-niup bucu tudungnya supaya kemas. "Alah awak ni, tiada keupayaan dan tiada kekuatan melainkan dengan Allah. Doa la banyak-banyak supaya Allah segarkan awak. Kadang-kadang, saya ni menggalakkan awak tido lagi ade lah."
Zuraida mencebik. "Awak tido rumah sape pulak malam ni?"
"Rumah, err.. rumah.. Huda." Hayati teragak-agak ingin menyebut nama Huda, kerana ini merupakan kali ke 3 dalam minggu itu Hayati bermalam di rumah Huda. Huda merupakan junior kepada Hayati, dia merupakan seorang muslimah yan gmempunyai keperibadian yang tulus, walaupun masih belum memahami tanggungjawab dakwah dan masih belum memahami sepenuhnya erti islam yang syumul.
Sejak Huda baru sampai ke bumi "Down Under" ini, Hayati telah pun menjalinkan hubungan akrab dengannya. Maklumlah, sayanglah sekiranya jiwa yang baik disia-siakan potensinya.
"Awak nak ikut, Zuraida?"
Hayati cuba menghangatkan suasana.
Muka Zuraida terus berubah ceria, "Boleh juga!"

Walaubagaimanapun, ada konflik yang berlaku di dalam diri Hayati, dia dapati dalam dia memenangi hati mad’unya, kadang-kadang dia terasakan seperti mengabaikan hak sahabat-sahabatnya yang lain. Walaupun begitu, sahabat-sahabat serumahnya sangat "supportive", dan sering memberi kata perangsang, serta ada kalanya sekiranya Hayati tidak sempat melaksanakan tugas mengikut "duty roster" rumah, pasti ada sahabatnya yang lain akan membantunya, terutama sekali Zuraida.
"Tunggu saya kemas barang saya kejap ye!" kelam kabut Zuraida meletakkan cawan kopinya dan terus mengemas barang serta menyalin pakaiannya.
Hayati dan Zuraida berjalan menuju ke stesen bas.
Zuraida melihat jadual bas, "Pukul 5.30 p.m baru bas sampai, sekarang baru pukul 5.15 p.m"
Hayati mengangguk, "Tak pe lah, kita dok sini dulu sembang-sembang"
Zuraida sengih lagi.

"Awak tau tak…" Zuraida memulakan bicara.
"Tak tau, hehe" Hayati berlawak.
"Tak pe lah.. tak jadi bagitau la kalau cam tu.." Zuraida terus merajuk.
"Alah, awak ni.. Saya gurau je.." Hayati cuba memujuk.

Zuraida memaksa dirinya untuk senyum kembali. Entah mengapa, sejak akhir-akhir ini, dia sangat mudah terasa dengan Hayati. Jauh di lubuk hatinya, Hayati merupakan sahabat yang paling dia sayang di kalangan sahabat-sahabat serumahnya. Mungkin kerana itu dia mudah terasa dengan setiap tindak-tanduk Hayati. Namun begitu, Zuraida merupakan orang yang pandai menyembunyikan emosi di sebalik senyumannya yang kelihatan tenang.

"Awak tau tak, dalam banyak-banyak kawan kita.. Awak la yang paling saya….." belum sempat Zuraida menghabiskan ayatnya, tiba-tiba kedengaran bunyi hon dengan suatu suara kuat.

"Assalamualaikum.. Nak pegi mana tu?" Rupa-rupanya Sufiah. Sufiah "pull-over" kereta kecilnya yang berwarna merah. "Hayati, Zuraida.. Naiklah kereta saye ni. Tak sudi ke naik kereta buruk ni"
"Kami nak ke North Melbourne, are you heading that way as well?" tanya Hayati.

Zuraida yang belum sempat menghabiskan ayatnya, terkejut dengan kedatangan Sufiah. Zuraida tergelak kecil di dalam hatinya, dia terbayangkan Sufiah ibarat Mr Bean yang memandu kereta kumbang. Perbualannya dengan Hayati termati begitu sahaja.
"Come in, come in. Have a ride. I’m heading to Docklands. Boleh drop korang kat North Melbourne." Kata Sufiah.
Dalam kereta, Sufiah memasang lagu UNIC, Sahabat Sejati. Zuraida yang duduk di belakang tiba-tiba membuka bicara, "Yati, ni lagu untuk awak." Hayati senyum, "Terima Kasih". Sufiah pula mencelah, "Saya ni tak de orang nak dedicate lagu ke?". Ketiga-tiga orang sahabat tersebut tertawa.

Zuraidah memandang Hayati yang sibuk berceloteh bersama Sufiah. Zuraida mengalihkan pandangannya ke luar. Lagu terus berkumandang,

"Ku biarkan pena menulis
Meluahkan hasrat di hati
Moga terubat segala
Keresahan di jiwa
Tak pernah ku ingini"

Mungkin Hayati tidak mendapat mesej yang ingin disampaikan oleh Zuraida.
Zuraida sangat bersyukur kepada Allah, kerana mengurniakan seorang sahabat yang mempunyai semangat juang yang tinggi. Hayati merupakan sahabat fillah yang pertama yang Zuraida kenali. Hayati banyak memberi sokongan kepada Zuraida di dalam pelajaran, maklumlah Hayati pelajar yang cepat tangkap pelajaran. Namun begitu, sejak mereka melangkah ke tahun dua universiti, dan sejak mereka menerima kedatangan adik-adik baru, mereka jarang dapat menghabiskan masa bersama sepertimana dahulu. Zuraida sangat khuatir sekiranya dia ketinggalan,  dari segi pelajaran, dari segi dakwah, dari segi tarbiyah, dari segi bilangan mad’u, dari segi segala segi.
Zuraida terus memerhatikan Hayati, ditenungnya sahabat itu puas-puas dan berdoa di dalam hatinya, "Ya Allah terimalah segala amal sahabat ku ini, dan ikhlaskan dia. Dan kuatkan dia sekira dia berasa lemah, dan ikhlaskan dia tatkala dia mengharapkan sesuatu selain Engkau"
Tiba-tiba, Zuraida terasa hatinya sangat lapang. Inilah yang dia mahu rasakan, selama ini perasaannya risau, sedih, bercampur-baur apabila Hayati sudah jarang bersamanya.
Benarlah seperti nasihat Kak Elin, "sekiranya kita ada rasa berat hati dengan seseorang, kita segera doakan kebaikan untuk dia, insya-Allah, syaitan yang cuba hasut kita tu akan lari lintang pukang. Dan malaikat pula akan mendoakan perkara yang sama untuk kita."
Ini membuatkan Zuraida tersedar, bahawa kebergantungan yang mutlak itu terletak pada Allah. Dan sekiranya seorang insan itu tidak diberi penghargaan, dia tetap menjadi seperti pokok. Pokok yang menurunkan buah apabila dibaling batu.
Zuraida mahu berlari seperti orang lain, berlari menuju jannah insya-Allah, sama-sama tabah dan kuat dalam membawa risalah perjuangan anbiya’. Tapi, kadang-kadang, dia letih. Kerana lupa mengukur kapasiti diri. Mungkin kerana terlupa, Allah melihat usaha seseorang, dan bukan natijahnya.
Tapi, menjadi kebiasaan manusia. Sangat mengharapkan hasil positif di depan mata.
Zuraida terkenangkan Nabi Nuh, kisah dakwahnya di dalam Al Quran. Di dalam surah Nuh, Nabi Nuh merintih kepada Allah, beratus-ratus tahun, pagi sehingga malam menyeru kaumnya, tetapi hasilnya, hanya menyebabkan kaumnya semakin jauh daripada Allah.
"Ah, masakan aku yang baru setahun jagung dalam dakwah ini, mudah sangat putus asa ," getus Zuraidah dalam hati.
Hayati melihat "rear-view mirror", ternampak muka Zuraida yang serius.
Hayati membisikkan sesuatu kepada Sufiah, dan Hayati membawa keluar "handphone"nya.
Hayati menaip sms, "Salam, Huda. Maaf akak tak jadi ke rumah awak malam ni. Ada hal sikit. Nanti akak hantar pengganti akak pergi umah awak ye, hehe."
Sufiah membuat "announcement", "Baiklah, kita dah sampai Docklands. Selamat makan aiskrim Dairy Bell, jangan lupa saya."
Zuraida tercengang, Hayati turun dari kereta dan membuka pintu belakang, lalu menarik tangan Zuraida. Zuraida tercengang, "Eh, tadi Sufiah kata dia yang nak ke Docklands." Sufiah terus memecut laju ke destinasi barunya. Kereta kecil merahnya berderum hebat.
"Jom la kita makan aiskrim sama-sama. Dah lama tak "outing" berdua," Hayati mengajak Zuraida.
Zuraida akur sahaja. Dia terasa pelik, kenapa tiba-tiba Hayati tidak jadi pergi ke rumah Huda.

Hayati membeli aiskrim Chocolate Chips, dan mengambil 2 batang sudu kayu, "Jom dok kat tepi jeti tu.."
Hayati mula bicara, "Tadi kat stesen bas, awak nak cakap sesuatu kan…."
Zuraida tersenyum sahaja.
Hayati bicara lagi, "Awak tak boleh tipu saya dengan senyum tenang awak nih…."

Zuraida tersenyum lagi. Tapi, senyuman itu diikuti dengan air mata.
"Tadi saya nak cakap lain, tapi sekarang Allah ilhamkan saya untuk cakap sesuatu yang lain kepada awak," kata Zuraida, matanya berkaca-kaca.
Hayati mengangguk, "Cakaplah.."
"Kalau awak nak masuk jannah, jangan tinggalkan saya."
Zuraida berkata sambil menahan air matanya yang semakin laju.
Hayati sangat terharu. Dia tidak pernah terbayangkan bahawa ada orang yang akan berkata begitu kepadanya,  Hayati tak tahu nak respon macam mana, sedangkan dia sendiri pun terhuyung-hayang  dalam perjalanan mencari syurga Allah.

Maksud sepotong ayat Al Quran, " Di hari akhirat, terputus segala perhubungan kecuali orang-orang bertaqwa. " Sungguh mudah untuk bercakap soal ukhuwah islamiyah. Namun nak menzahirkannya payah, apatah lagi hendak mengukuhkannya di dalam hati.

"Saya tahu Allah beri awak banyak kelebihan berbanding saya, moga Allah melindungi saya daripada hasad dan dengki, dan moga Allah menjauhkan awak daripada ‘ujub dan riya’ ," Zuraidah menghela nafas panjang. Aiskrim Chocolate Chips tidak mampu menarik seleranya.
Hayati terpaku. Dia seakan-akan dapat membaca apa yang dirasai oleh kawannya. Benarlah seperti apa yang dia rasai selama ini, tindak-tanduknya yang banyak mengabaikan hak-hak sahabat-sahabatnya mampu mengundang virus ukhuwah.

"Saya nak minta maaf atas salah silap saya.  Saya tau saya banyak tinggalkan awak sorang-sorang.  I am lost myself. Kononnya keluar berdakwah tapi, banyak yang lain pula saya abaikan," Hayati mula meluahkan isi hatinya.

Zuraidah berkata, "Saya pun minta maaf, asyik kadang cebik muka.  Tapi, tak perlu lah kita mengungkit salah silap kita yang dahulu. Apa yang sudah tu sudah.."
Hayati menyambung, "Betul? Kosong-kosong!"
Zuraidah pula berkatai, "Kosong-kosong!"

"Insya-Allah, kita akan saling mengigatkan. Time kena study, kita pulun habis-habisan. Time kena keluar berdakwah, kita mujahadah sehabis baik, jaga amal fardi.. Kejutkan qiyam, ingatkan supaya puasa sunat!" Hayati mula meng"list-out" perjanjian di antara mereka.
 

"Kena tunai hak pada semua pihak yang ada hak ke atas kita, kena berlapang dada dan menerima setiap sahabat kita seadanya, saling memperingatkan, walau kita "fastabiqul khairat", mudah-mudahan ada persaingan sihat.. dan last sekali …outing kat charcoal chicken dengan geng rumah dua minggu sekali, hehe.." Zuraida menyambung.

"Lillahi ta’ala!" Zuraida dan Hayati menyebut kalimah "kerana Allah ta’ala" serentak. Mereka tersenyum sesama sendiri.

"Jom makan aiskrim ni dah cair!!" Zuraida menyogok sesudu aiskrim kepada Hayati.
"Hehe.." Hayati tergelak kecil.
"Er… kita nak tido mana ye malam ni?"
Zuraida bertanya.
"Hehe.. tak pe, kita tido kat bilik kita yang best tu lah… Sufiah tido kat umah Huda, insya-Allah" jawab Hayati.  Zuraida terbayang Sufiah bersama kereta merahnya menuju ke rumah Huda. Sufiah memang seorang sahabat yang "sporting" dan lucu.

Kedua-dua sahabat itu tersenyum. Moga Allah memberkati persahabatan mereka, dan meneguhkan hati-hati mereka di atas jalan dakwah hingga bertemu denganNya. Itulah doa mereka berdua. 

memang benar…dalam kesungguhan kita berdakwah..seringkali kita mengabaikan ukhuwwah yang mulia yang asasnya
bersandarkan pada Allah Ta’ala..kadangkala kita lupa…Ya Allah..peliharlah amalan kami…sucikanlah ia dari yang selain kerana Mu..

Friday, August 13, 2010

fikIrKan yANg MAnA 1 RamBUt AndA!!!!

1) RAMBUT LURUS -bijak, seorang yang happy, bergaya, cemburu,dan pandai dalam menguruskan sesuatu tanpa pertolongan

2) RAMBUT KERINTING TEBAL-kurang bijak, degil, cemburu kuat, romantic,banyak pergaulan dan susah dalam menyelesaikan masalah diri, tidak suka termenung

3) RAMBUT KERENTING NEGRO -bijak, ego, cemburu buta, romantic , memilih dan mudah mengamuk bila susah hendak selesaikan masalah

4) RAMBUT IKAL MAYANG-bijak, berfikir sebelum melakukan sesuatu,berfikiran terbuka, banyak pergaulan, dan mudah memaaf kan seseorang dengan kesilapan lalu.

5) RAMBUT HALUS/LEMBUT -bijak sangat, memilih, pemaaf, manja, tegas dan cepat melakukan perkerjaan dengan bersungguh-sungguh.

6) RAMBUT SIKIT-bijak, sentiasa berfikiran negatif pada seseorang, ego,dan pandai membuka perniagaan walaupun kecil.

7) RAMBUT PERANG-kurang bijak, berfikiran terbuka, pemaaf,sosial dan bijak lari daripada masalah.

8) RAMBUT TEBAL-bijak, degil, cemburu, romantic, kasar, banyak kawan, dan pandai mengambil hati seseorang.

9) RAMBUT KUSUT-sangat bijak, berfikiran terbuka, banyak pergaulan, garang, susah nak memaafkan seseorang, dan pandai dalam mengurusan sesuatu tanpa pertolongan.

10) RAMBUT BERUBAN -kurang bijak, suka termenung, sosial sikit,berfikiran terbuka dan pandai selesaikan masalah diri

11) TIADA RAMBUT-macam mana nak kata ye....kasihan kot

12) RAMBUT WARNA KEMERAH-MERAHAN ATAU KEHIJAU HIJAUAN -itu rambutaaannnnnnnnnnnnnnn............he..he..

LEMAH LEMBUTNYA WANITA...UTK LELAKI RENUNGKAN..(INDAH)

Ujar lelaki, wanita itu lemah
Ujar wanita, mereka adalah lembut
Antara lemah Dan lembut.....besar perbezaannya

Namun Ada yang tidak rela mengakuinya
Telah ditakdirkan ...kerana lembut wanita
Tidak gemar perbalahan.. Kecuali jika terpaksa

Lalu wanita pun diam
Diam seolah-olah menerima...
Dalam diam, wanita gigih melaksanakan kewajipan
Dalam diam ,wanita terus terusan bekerja
Di pejabat sebagai kerani...di rumah sebagai suri
Dari sebelum tercalit garis putih di subuh Hari
Hingga jarum jam tegak bertindih jari

Lelaki yang mengaku kuat .celik Mata sarapan sudah terhidang
Apabila pulang dari pejabat...di kerusi malas longlai terlentang
Isteri dikatakan lemah...bergelut di dapur memasak
Suami yang mengaku gagah...bersantai di hadapan TV tidak bergerak

Selesai memasak wanita menguruskan anak-anak
Menyapu sampah,mengemas rumah yang berselerak
Lelaki keletihan kerana memandu di jalan sesak
Berehat,menonton TV sambil tergelak

Dalam diam wanita dianggap lemah...terus berlumba dengan masa

Memandikan anak, melipat pakaian Dan membasuh baju
Kakitangan semua digerakkan dengan laju
Menyiram pohon-pohon bunga yang mulai layu
Sebelum solat Magrib untuk sujud... Menyembah yang Satu

Makanan dihidang selepas solat
Selesai kerja rumah,anak-anak diajar mengaji
Sedang suami tersadar semula seperti tadi
Sebagai isteri kesetiaan wanita sentiasa diuji
Dalam diam semua tugas rumah segera dibereskan
Lelaki terpelajar celik hati... Ingin menghapuskan diskriminasi
Lantang membela nasib wanita....
Memberi kesedaran supaya segera bangkit

Meminta lelaki jangan lagi memperlakukan wanita mengikut adap tradisi
Hukum agama telah terpapar
Wanita yang sering dianggap lemah
Meneruskan hidup dalam segala kekuatan

'KeKaYaaN YaNg PaLiNg KaYa iaLaH AKAL,
KeMiSkiNaN YaNg PaLiNg BeSaR iaLaH JAHIL,
KeBuRuKaN YaNg PaLiNg HoDoH iaLaH SESAT'

Tak perlu mncari teman secantik BALQIS,
Jika diri tak seindah SULAIMAN,
Mengapa mengharap teman setampan YUSUF,
Jika kasih tak setulus ZULAIKHA,
Tak perlu diri menjadi seteguh IBRAHIM,
Jika tak sekuat SARAH,
Mengapa didamba teman hidup seistimewa KHADIJAH,
Jika diri tak sesempurna RASULULLAH S.A.W,

Tak guna Ada MATA kalau tak dapat MELIHAT,
Tak guna Ada HATI kalau tak tau MENILAI.....

ANTARA RAJAK (HARAPAN) DAN KHAUF (KEBIMBANGAN)



Konsep Rajak dikaitkan dengan harapan manusia akan kurniaan Allah sama ada di
dunia mahupun akhirat. Sangkaan baik bahawa Allah akan memasukkan mereka ke
dalam syurga kerana Allah bersifat dengan Maha Pengasih dan Maha Pengampun.

Konsep Khauf pula dikaitkan dengan perasaan takut dan bimbang akan azab Allah
dan malapetaka yang diturunkan sama ada di dunia lebih-lebih lagi di akhirat.

Manusia tidak dapat dipisahkan dari 2 keadaan ini sama ada rajak atau khauf. Ada
yang terlalu berharap (sangka baik) terhadap kurnia Allah sehingga mereka lupa
untuk beribadat kepada Allah. Mereka lalai dan relaks dari tanggungjawab sebagai
hamba Allah namun masih menaruh harapan tinggi Allah akan mengampunkannya.
Mereka lupa bahawa azab Allah amat pedih.

Satu golongan lagi terlalu takut terhadap azab Allah sehingga sebahagian besar
masanya beribadat tanpa ada ruang untuk hal-hal selain dari urusan akhirat. Mereka
lupa untuk menguruskan keduniaan mereka.

Kedua-dua golongan ini extreme sama ada ke arah keduniaan dan keakhiratan
mutlak. Golongan pertama condong ke arah dunia dan lupakan akhirat sementara
kedua condong ke akhirat dan lupakan dunia.

Dalam memperkatakan kedua-dua keadaan ini, kedudukan kita hendaklah antara
khauf dan rajak; tidak terlalu khauf dan tidak terlalu rajak. Adalah lebih selamat
dalam menjalani hidup di dunia ini, kita lebihkan perasaan khauf - takut kepada
Allah. Dengan ada perasaan ini kita sentiasa takut melakukan maksiat dan rajin
membuat ibadat. Hidup kita akan lebih selamat. Meskipun begitu jangan terlalu takut
sehingga terabai tanggungjawab di dunia.

Bila masanya kita perlukan perasaan rajak (harapan)? Jika khauf semasa menjalani
hidup dunia, rajak pula kita gunakan semasa di ambang kematian. Di saat-saat
menghadapi mati, kita hendaklah penuhkan dengan harapan 100% supaya Allah
mengampuni kita. Kita menyangka baik Allah akan memasukkan kita ke dalam
syurga. Ketika inilah kita yakinkan kepada diri kita Allah Maha Pengampun, Maha
Pengasih, Maha Penyayang dan Maha Lemahlembut. Allah menurut apa yang kita
sangkakan. Jika kita sangka baik terhadap Allah, Allah akan mengikut menurut
sangkaan kita.

Menyorot kehidupan sekarang, seolah-olah manusia sudah hilang perasaan khauf.
Kebanyakannya lalai dan leka dari menunaikan tanggungjawab. Namun pada masa
yang sama mengharapkan keampunan Allah. Harapan begini hanya angan-angan
kosong tak ubah seperti angan-angan Mat Jenin.

Oleh itu sama-samalah nasihat-menasihati antara satu sama lain supaya kita tidak
terdorong kepada perilaku yang terlalu rajak. Sebaliknya tanamkan perasaan khauf
dalam diri kita supaya di akhir nafas kita nanti Allah permudahkan untuk kita
menaruh perasaan rajak. Semoga kita semua akan selamat di satu alam yang kekal
dan abadi di dalam syurga yang penuh kemanisan dan kenikmatan.